Interview with SAJAMA CUT
Sajama Cut yang sekarang hadir dengan formasi baru yaitu Marcel Thee (Vocals, Guitars, Synthetizers), Dion Panlima Reza (Guitars, Vocals, Keyboards), Randy Apriza Toha(Bass, Vocals ), Andreas Humala (Keyboards, Synths, Samplers), Banu Mahari Satrio (Drum), Hans Citra Patra (Percussions, Keyboards, Samplers). Setelah mengeluarkan beberapa album, pada tahun ini mereka akan mengeluarkan Album terbarunya yang di beri judul "Manimal" setelah memberikan single terbaru nya yang berjudul "Paintings/Pantings" yang bisa kalian download secara gratis dan lagu ini pun telah di buat video klip nya.
Silahkan simak hasil interview kami dengan Sajama Cut tentang album terbarunya ini.
Q1: Apa kabarnya nih Sajama Cut? Proses album "Maninmal" sudah berapa persen?
A:
Andreas Humala: Halo, kabar baik dari kita semua. Untuk urusan album, kalau berbicara persen, kita bisa bilang sudah 99,99%! Hehe...
Soalnya, album secara keseluruhan sudah siap! baik dari segi lagu, design, dll. Saat ini, kita sedang proses produksi. Dan tinggal beberapa waktu lagi, album ini bisa didengarkan oleh para pecinta musik berkelas.
Q2: Bagaimana penyusaian Sajama Cut dengan personil kalian yang baru? Dan apa itu menjadi kendala pada album yang keluar nanti?
A:
Dion Panlima Reza: Alhamdulillah nggak ada kendala apapun yang berarti. Waktu Randy gabung, kita memang sempet kewalahan. Soalnya dia termasuk ‘bocah tua nakal’. Cuma Yoko doang yang bisa ngendaliin dia. Hehehe. Lalu, semenjak Andre gabung, musik Sajama jadi makin berwarna dengan budaya baru yang dibawa dia. Dan semenjak Anes (Hans;RED) gabung, hati kita sensitif sering nangis karena patah hati. Keunikan-keunikan justru yang timbul dan makin menyatukan Sajama Cut. Menyentuk dan menjadikan banyak masukan yang bermakna untuk album Manimal!
Q3: Perbedaan apa yang di berikan pada album "Manimal" ini dengan album sebelumnya?
A:
Marcel Thee: Mungkin sedikit lebih "loose. Masih ada benang merahnya antara lagu, tapi bentuknya tidak seterikat lagu-lagi di Osaka Journal. Baik dari segi permainan serta lirik.
Meskipun aransemen-nya jauh lebih terfokus, instrumentasinya justru dimainkan dengan lebih luwes. Ini karena kemampuan anak-anak sekarang lebih ter-unifikasi sebagai sebuah band, yang gue rasa - jadi lebih berani untuk fu*k around.
Gue sendiri ngerasa keunikan ini akan jadi jembatan yang sempurna untuk album kita berikutnya. Gue udah lama nggak terinpirasi seperti ini! Terinspirasi oleh permainan musisi-musisi di Sajama Cut. Lalu dari segi lirik, lirik Manimal nggak lebih cerah; tapi ada sedikit sinar yang masuk. Bukan sebuah kamar yang dengan tembok hitam yang jendelanya dipalang papan.
Q4: Sebenarnya rencana keluarnya kapan? Sesudah lebaran kah?
A:
Han's Citra Patria Sastradidjaja: Rencana sih dari bulan Maret juga udah mau kita rilis albumnya. Tapi karena satu dan lain hal, Manimal akan rilis sekitar bulan Agustus ini. Bisa jadi sebelum lebaran. Tungguin aja ya Kids.
Q5: Sebenarnya "Manimal" itu apa artinya?
A:
Banu Satrio: MANIMAL secara harfiahnya mungkin nggak ada artinya. Tapi lebih kepada sebuah kata yang bisa menginterpretasikan album baru ini. Tiap album Sajama Cut memang tematik. Seperti album sebelumnya "The Osaka Journals" yang lebih mengangkat tema attitude, pola hidup, prilaku dan budaya Japang.
Begitupun dengan MANIMAL. Dimana akan banyak nuansa hewan-hewan yang biasa kita lihat melakukan semacam pawai dengan berbagai alat marching band yang mereka mainkan. Kata MANIMAL sendiri kami identikan dengan tema hewan-hewan tersebut. Mungkin kalau boleh maksa dari kaya MANY-ANIMAL. Jadinya MANIMAL. Bukan MANI-MAL yah..! Ntar jadi mani-nya animal lagi! Hehehe.
Q6: Kalian menyebut musik Sajama Cut ini apa?
A:
Banu Satrio: Kita tidak pernah mematok genre lagu kita itu apa? Kita lebih ingin memberikan kepada pendengar kebebasan untuk menyebut musik kita ini apa? Basicnya tetap indie rock/pop. Tapi kami banyak menambahkan unsure folk, Dark pop, serta shoegaze. Dan di album yang baru nanti (Manimal:RED) kami mulai ber-main dengan nuansa baroque.
Q7: Oh ya, itu foto profil twitter kalian apa cover untuk album "Manimal" ?
A:
Randy Apriza: Bukan, itu adalah logo atau simbol untuk album baru kita yang akan keluar ini. MANIMAL. bisa diliat itu gambar zepelin. Di cover album kita nanti ada symbol zeppelin tersebut.
Q8: Faktor dari luar apa saja yang mempengaruhi musik kalian selain influences kalian dalam bermusik?
A:
Randy Hapzia Toha: Teman, wanita, kehidupan dan keluarga.
Hans Citra Patria Sastradidjaja: Yang paling utama adalah kejujuran yang ingin dituangkan di dalam karya seni sehingga menjadikan orang lain merasakan hal serupa.
Marcel Thee: Gue selalu suka baca; apa aja dari komik Image; sampai Upanishad; sampai Tripitaka; sampai buku-buku Sam Harris, dll. Untuk sekarang, gue terinspirasi sama dinamika positif band ini. Yang standard tentunya fakta bahwa sekarang banyak banget musik yang bagus. Seperti Baths, Lower Dens, Delorean, Harvey Milk yang baru, Gate, Apache Beats. List-nya tidak berakhir.
Banu Satrio: Influence di luar music bisa datang dari film, komik, sampai seniman, Secara personal, gue suka sesuatu yang berbau fiksi, animasi, film-film dari squarenix, studio gibli, komik Urasawa Naoki, Takeshi maekawa, lukisan Van Gough, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Andreas Humala: Suasana jalanan yang sepi dan bentuk shape gedung-gedung.
Dion Panlima Reza: Faktor keluarga, masyarakat dan sampah masyarakat lainnya (selain saya). Semuanya mengalir dalam satu alur membentuk simulasi hidup yang ter ekstrak ke senar gitar gue.
Q9: Apabila ada produser yang menginginkan kalian membuat album cover version, lagu atau band apa yang akan kalian cover?
A:
Randy Apriza Toha: Saya mau semua lagunya incognito dari awal album sampe album masa kini nya die.
Han's Citra Patria Sastradidjaja: Kalian harus denger nothing compares 2 u nya Sinead O'connor versi Sajama Cut!.
Marcel Thee: Lagu folk Apalachian atau lagunya Robert Pollard yang mana saja. Willie Nelson atau Sun Ra juga boleh.
Banu Satrio: Lagu-lagunya Eva Cassidy, Matt Embree, Elvis Costello, dan NOFX! Mantap kayanya! Hehe.
Andreas Humala: Riceboy sleeps!
Dion Panlima Reza: The decline nofx! Dari pertama kali dengerin langsung merinding dari lirik sampe aransemen punk bau keteknya.
Q10: Bagaiman kalian me- manage Fans Base kalian di tiap kota?
A:
Andreas Humala: Kita menggunakan metode yang manual dengan ngobrol langsung sama fans! Dengan begitu, kita jadi saling mengenal satu antara lainnya. Tapi itu kalo yang sering dating saat kita manggung. Kalau yang tidak datang, mungkin lebih sering mnggunakan web. Didalam fitur tumblr kita ada forum, disitu kita bisa me manage fans.
Q11: Apakah apabila ingin mengundang Sajama Cut, apa akan disodorkan Riders yang aneh-aneh dari kalian?
A:
Han's Citra Patria Sastradidjaja: Nggak aneh-aneh kok! Paling sesuai kebutuhan yang wajib aja! Kayak kembang 7 rupa untuk ritual mandi sebelum manggung.
Q12: CD musik apa yang terakhir para personil Sajama Cut dengarkan?
A:
Han's Citra Patria Sastradidjaja: Animal collective!
Randy Apriza Toha: Semua album Megadeth!
Marcel Thee: Selain yang tadi gue list; Sun Kil Moon yang baru. Gara-gara itu gue jadi dengerin lagi lagu-lagunya Red House Painters. Album solonya David Pajo yang pertama dengan nama Aerial M juga lumayan sering gue dengerin di mobil kalau lagi ke kantor
Banu Satrio: The National, Fleet Foxes, Frou Frou, Bad Religion, Alkaline Trio
Andreas Humala: Message to bear
Dion Panlima Reza: Beatrix dari anger management records, sebuah punk konservatif dari cinere!
Q13: Terakhir berikan alasan kenapa album terbaru kalian "Manimal" harus dibeli?
A:
Han's Citra Patria Sastradidjaja: Untuk merasakan perubahan transformasi SC dalam bermusik! Karena musik yang kami sajikan selalu berbeda di tiap albumnya. Tentu dengan sound dan jenis musik yg mungkin ga setiap org biasa dengar!
Randy Apriza Toha: Karena Sajama Cut memberikan sesuatu yang sangat berbeda, dari segi musik dan juga lyric racikan khas Marcell yang mengena akan kehidupan pribadinya. Sungguh sinetron.
Marcel Thee: Nggak harus kok! Tapi mudah-mudahan kalau kalian suka musik kita, ini bisa menambah koleksi kalian. Lagipula, 30 ribu-annya mau dipake buat apa lagi? Beli Helo Goodbye yang baru??!
Banu Satrio: Apalah artinya 30.000 untuk sesuatu yang emang lo suka dan memang lo mau beli!
Andreas Humala: Karena animal lebih berkepribadian baik dibanding manusia!
Dion Panlima Reza: Karena bagus dan jujur, manimal adalah hasil karya eksperimental sajama cut, yang berbeda dari album sebelumnya!
Myspace: http://www.myspace.com/sajamacut
Twitter: http://www.twitter.com/sajama_cut
CP: Rendy - 08121020745
Silahkan simak hasil interview kami dengan Sajama Cut tentang album terbarunya ini.
Q1: Apa kabarnya nih Sajama Cut? Proses album "Maninmal" sudah berapa persen?
A:
Andreas Humala: Halo, kabar baik dari kita semua. Untuk urusan album, kalau berbicara persen, kita bisa bilang sudah 99,99%! Hehe...
Soalnya, album secara keseluruhan sudah siap! baik dari segi lagu, design, dll. Saat ini, kita sedang proses produksi. Dan tinggal beberapa waktu lagi, album ini bisa didengarkan oleh para pecinta musik berkelas.
Q2: Bagaimana penyusaian Sajama Cut dengan personil kalian yang baru? Dan apa itu menjadi kendala pada album yang keluar nanti?
A:
Dion Panlima Reza: Alhamdulillah nggak ada kendala apapun yang berarti. Waktu Randy gabung, kita memang sempet kewalahan. Soalnya dia termasuk ‘bocah tua nakal’. Cuma Yoko doang yang bisa ngendaliin dia. Hehehe. Lalu, semenjak Andre gabung, musik Sajama jadi makin berwarna dengan budaya baru yang dibawa dia. Dan semenjak Anes (Hans;RED) gabung, hati kita sensitif sering nangis karena patah hati. Keunikan-keunikan justru yang timbul dan makin menyatukan Sajama Cut. Menyentuk dan menjadikan banyak masukan yang bermakna untuk album Manimal!
Q3: Perbedaan apa yang di berikan pada album "Manimal" ini dengan album sebelumnya?
A:
Marcel Thee: Mungkin sedikit lebih "loose. Masih ada benang merahnya antara lagu, tapi bentuknya tidak seterikat lagu-lagi di Osaka Journal. Baik dari segi permainan serta lirik.
Meskipun aransemen-nya jauh lebih terfokus, instrumentasinya justru dimainkan dengan lebih luwes. Ini karena kemampuan anak-anak sekarang lebih ter-unifikasi sebagai sebuah band, yang gue rasa - jadi lebih berani untuk fu*k around.
Gue sendiri ngerasa keunikan ini akan jadi jembatan yang sempurna untuk album kita berikutnya. Gue udah lama nggak terinpirasi seperti ini! Terinspirasi oleh permainan musisi-musisi di Sajama Cut. Lalu dari segi lirik, lirik Manimal nggak lebih cerah; tapi ada sedikit sinar yang masuk. Bukan sebuah kamar yang dengan tembok hitam yang jendelanya dipalang papan.
Q4: Sebenarnya rencana keluarnya kapan? Sesudah lebaran kah?
A:
Han's Citra Patria Sastradidjaja: Rencana sih dari bulan Maret juga udah mau kita rilis albumnya. Tapi karena satu dan lain hal, Manimal akan rilis sekitar bulan Agustus ini. Bisa jadi sebelum lebaran. Tungguin aja ya Kids.
Q5: Sebenarnya "Manimal" itu apa artinya?
A:
Banu Satrio: MANIMAL secara harfiahnya mungkin nggak ada artinya. Tapi lebih kepada sebuah kata yang bisa menginterpretasikan album baru ini. Tiap album Sajama Cut memang tematik. Seperti album sebelumnya "The Osaka Journals" yang lebih mengangkat tema attitude, pola hidup, prilaku dan budaya Japang.
Begitupun dengan MANIMAL. Dimana akan banyak nuansa hewan-hewan yang biasa kita lihat melakukan semacam pawai dengan berbagai alat marching band yang mereka mainkan. Kata MANIMAL sendiri kami identikan dengan tema hewan-hewan tersebut. Mungkin kalau boleh maksa dari kaya MANY-ANIMAL. Jadinya MANIMAL. Bukan MANI-MAL yah..! Ntar jadi mani-nya animal lagi! Hehehe.
Q6: Kalian menyebut musik Sajama Cut ini apa?
A:
Banu Satrio: Kita tidak pernah mematok genre lagu kita itu apa? Kita lebih ingin memberikan kepada pendengar kebebasan untuk menyebut musik kita ini apa? Basicnya tetap indie rock/pop. Tapi kami banyak menambahkan unsure folk, Dark pop, serta shoegaze. Dan di album yang baru nanti (Manimal:RED) kami mulai ber-main dengan nuansa baroque.
Q7: Oh ya, itu foto profil twitter kalian apa cover untuk album "Manimal" ?
A:
Randy Apriza: Bukan, itu adalah logo atau simbol untuk album baru kita yang akan keluar ini. MANIMAL. bisa diliat itu gambar zepelin. Di cover album kita nanti ada symbol zeppelin tersebut.
Q8: Faktor dari luar apa saja yang mempengaruhi musik kalian selain influences kalian dalam bermusik?
A:
Randy Hapzia Toha: Teman, wanita, kehidupan dan keluarga.
Hans Citra Patria Sastradidjaja: Yang paling utama adalah kejujuran yang ingin dituangkan di dalam karya seni sehingga menjadikan orang lain merasakan hal serupa.
Marcel Thee: Gue selalu suka baca; apa aja dari komik Image; sampai Upanishad; sampai Tripitaka; sampai buku-buku Sam Harris, dll. Untuk sekarang, gue terinspirasi sama dinamika positif band ini. Yang standard tentunya fakta bahwa sekarang banyak banget musik yang bagus. Seperti Baths, Lower Dens, Delorean, Harvey Milk yang baru, Gate, Apache Beats. List-nya tidak berakhir.
Banu Satrio: Influence di luar music bisa datang dari film, komik, sampai seniman, Secara personal, gue suka sesuatu yang berbau fiksi, animasi, film-film dari squarenix, studio gibli, komik Urasawa Naoki, Takeshi maekawa, lukisan Van Gough, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Andreas Humala: Suasana jalanan yang sepi dan bentuk shape gedung-gedung.
Dion Panlima Reza: Faktor keluarga, masyarakat dan sampah masyarakat lainnya (selain saya). Semuanya mengalir dalam satu alur membentuk simulasi hidup yang ter ekstrak ke senar gitar gue.
Q9: Apabila ada produser yang menginginkan kalian membuat album cover version, lagu atau band apa yang akan kalian cover?
A:
Randy Apriza Toha: Saya mau semua lagunya incognito dari awal album sampe album masa kini nya die.
Han's Citra Patria Sastradidjaja: Kalian harus denger nothing compares 2 u nya Sinead O'connor versi Sajama Cut!.
Marcel Thee: Lagu folk Apalachian atau lagunya Robert Pollard yang mana saja. Willie Nelson atau Sun Ra juga boleh.
Banu Satrio: Lagu-lagunya Eva Cassidy, Matt Embree, Elvis Costello, dan NOFX! Mantap kayanya! Hehe.
Andreas Humala: Riceboy sleeps!
Dion Panlima Reza: The decline nofx! Dari pertama kali dengerin langsung merinding dari lirik sampe aransemen punk bau keteknya.
Q10: Bagaiman kalian me- manage Fans Base kalian di tiap kota?
A:
Andreas Humala: Kita menggunakan metode yang manual dengan ngobrol langsung sama fans! Dengan begitu, kita jadi saling mengenal satu antara lainnya. Tapi itu kalo yang sering dating saat kita manggung. Kalau yang tidak datang, mungkin lebih sering mnggunakan web. Didalam fitur tumblr kita ada forum, disitu kita bisa me manage fans.
Q11: Apakah apabila ingin mengundang Sajama Cut, apa akan disodorkan Riders yang aneh-aneh dari kalian?
A:
Han's Citra Patria Sastradidjaja: Nggak aneh-aneh kok! Paling sesuai kebutuhan yang wajib aja! Kayak kembang 7 rupa untuk ritual mandi sebelum manggung.
Q12: CD musik apa yang terakhir para personil Sajama Cut dengarkan?
A:
Han's Citra Patria Sastradidjaja: Animal collective!
Randy Apriza Toha: Semua album Megadeth!
Marcel Thee: Selain yang tadi gue list; Sun Kil Moon yang baru. Gara-gara itu gue jadi dengerin lagi lagu-lagunya Red House Painters. Album solonya David Pajo yang pertama dengan nama Aerial M juga lumayan sering gue dengerin di mobil kalau lagi ke kantor
Banu Satrio: The National, Fleet Foxes, Frou Frou, Bad Religion, Alkaline Trio
Andreas Humala: Message to bear
Dion Panlima Reza: Beatrix dari anger management records, sebuah punk konservatif dari cinere!
Q13: Terakhir berikan alasan kenapa album terbaru kalian "Manimal" harus dibeli?
A:
Han's Citra Patria Sastradidjaja: Untuk merasakan perubahan transformasi SC dalam bermusik! Karena musik yang kami sajikan selalu berbeda di tiap albumnya. Tentu dengan sound dan jenis musik yg mungkin ga setiap org biasa dengar!
Randy Apriza Toha: Karena Sajama Cut memberikan sesuatu yang sangat berbeda, dari segi musik dan juga lyric racikan khas Marcell yang mengena akan kehidupan pribadinya. Sungguh sinetron.
Marcel Thee: Nggak harus kok! Tapi mudah-mudahan kalau kalian suka musik kita, ini bisa menambah koleksi kalian. Lagipula, 30 ribu-annya mau dipake buat apa lagi? Beli Helo Goodbye yang baru??!
Banu Satrio: Apalah artinya 30.000 untuk sesuatu yang emang lo suka dan memang lo mau beli!
Andreas Humala: Karena animal lebih berkepribadian baik dibanding manusia!
Dion Panlima Reza: Karena bagus dan jujur, manimal adalah hasil karya eksperimental sajama cut, yang berbeda dari album sebelumnya!
Myspace: http://www.myspace.com/sajamacut
Twitter: http://www.twitter.com/sajama_cut
CP: Rendy - 08121020745
Post a Comment